Transparansi Keuangan Perusahaan Jasa Outsourcing: Contoh Laporan Laba Rugi yang Mengungkap Kinerja dan Potensi Bisnis
Berikut adalah contoh laporan laba rugi perusahaan jasa outsourcing:
Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa Outsourcing
Pendapatan Rp 500.000.000
Biaya Operasional
- Gaji Karyawan Rp 150.000.000
- Sewa Kantor Rp 50.000.000
- Biaya Listrik Rp 20.000.000
- Biaya Telepon Rp 5.000.000
- Biaya Internet Rp 10.000.000
- Biaya Marketing Rp 15.000.000
- Biaya Lain-lain Rp 5.000.000
Total Biaya Operasional Rp 255.000.000
Laba Sebelum Pajak Rp 245.000.000
Pajak Penghasilan (25%) Rp 61.250.000
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 183.750.000
Keterangan:
Pendapatan adalah jumlah total pemasukan yang diterima oleh perusahaan dalam satu periode tertentu, dalam hal ini adalah Rp 500.000.000.
Biaya operasional adalah semua biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya, dalam hal ini adalah gaji karyawan, sewa kantor, biaya listrik, biaya telepon, biaya internet, biaya marketing, dan biaya lain-lain. Total biaya operasional dalam periode tersebut adalah Rp 255.000.000.
Laba sebelum pajak adalah selisih antara pendapatan dan total biaya operasional, yaitu Rp 245.000.000.
Pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dalam hal ini adalah 25% dari laba sebelum pajak, yaitu Rp 61.250.000.
Laba bersih setelah pajak adalah selisih antara laba sebelum pajak dan pajak penghasilan, yaitu Rp 183.750.000.
Demikianlah contoh laporan laba rugi perusahaan jasa outsourcing. Laporan ini berguna untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, termasuk pendapatan, biaya operasional, laba sebelum pajak, pajak penghasilan, dan laba bersih setelah pajak.